Ketika Istri enggan di poligami, dosakah ?

قال الشيخ سليمان الرحيلي وفقه الله:

telah berkata syeikh sulaiman arruhaily waffaqahullah

أن تكره المرأة أن يتزوج عليها زوجها؛ من جهة أنها تحب زوجها، ولا تريد أن يتزوج عليها، لا من جهة كُره وبُغض التعدد الذي شرعه الله، وإنما من جهة مشتهاها هي، تريد أن يكون زوجها لها؛ فهذا ليس كفرا.

bahwasanya ketidaksukaan istri atas suaminya yang hendak menikah lagi dikarenakan dia mencintai suaminya dan tidak ingin suaminya menikah lagi (untuk berbagi cinta), bukan dikarenakan dari sisi keengganan dan kebencian atas syariat Allah, akan tetapi keinginan dia (cemburu), si istri hanya mau suaminya beristrikan dia saja, maka ini bukanlah kekufuran.

أما إذا أبغضت التعدد -والعياذ بالله- من حيث هو؛ فهذا من الكفر، والعياذ بالله ... فلا يُخلط بين الأمرين؛ لأنه بلغني أن بعض الأزواج يقولون لزوجاتهم: إن كرهتِ زواجي بأخرى فأنتِ كافرة؛ لأن من أبغض ما جاء به محمد ﷺ فهو كافر! وهذا غير صحيح، وخطر على القائل أن يُنزّل شرع الله على غير تنزيله. الإفادة والإعلام ص ٨٣

adapun membenci poligami, nauzubillah, dikarenakan syariat membolehkan maka ini adalah kekufuran. maka jangan mencampurkan 2 perkara menjadi satu; karna telah sampai kepadaku bahwa sebagian suami berkata kepada istrinya: jika kamu tidak suka aku nikah lagi maka kamu telah kafir; karena barangsiapa membenci syariat yang dibawa oleh nabi muhammad shallallahu alahi wa salam maka dia telah kafir! ini tidak benar (keliru), ucapan tersebut berbahaya disebabkan meletakkan syariat Allah bukan pada tempatnya. (al-ifadha wal i'lam hal. 83)