Bismillah, alhamdulillah, sholatu wa sallam ala rasulillah. pada artikel singkat ini, saya membahas tentang adab masuk wc. pembahasan ini hasil pengembangan dari pelajaran yang saya rangkum lalu diajarkan kepada santri dan santriwati binaan saya di Rumah Qur'an.
Berikut Adab-Adab yang harus diketahui bagi setiap muslim dan muslimat
1. jika hendak masuk wc, sebaiknya pakaian harus diperhatikan agar tidak terkena percikan najis dengan cara celana dan lengan baju digulung atau celana dilepas dan pakaian yang bisa menyentuh bagian lantai agar dilipat atau dilepas lalu digantung ditempat gantungan pakaian, pastikan aurat tidak terlihat oleh orang lain terutama para wanita.
2. sebelum masuk hendaklah membaca doa masuk wc adapun tempat terbuka seperti di padang pasir atau hutan maka dibaca ketika hendak melepas bagian yang menutup kemaluan.
اللهم إني أعوذ بك من الخبث والخبائث
Ya Allah sesungguhnya aku memohon perlindunganmu dari (gangguan) jin laki-laki dan jin perempuan. HR. Muslim
3. ketika hendak masuk wc maka hendaklah mendahulukan kaki kiri sebelum kaki kanan
4. ketika hendak buang hajat BAK/BAB maka sebaiknya dalam kondisi jongkok (ini lebih diutamakan), jika tidak ada maka pakai wc duduk namun jika tidak memungkinkan 2 pilihan tersebut maka dibolehkan dalam posisi berdiri.
jadi hukum asalnya buang hajat adalah duduk, sebagaimana riwayat ummul mukminin aisyah radhiallahu anha
مَن حدّثكم أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يَبُول قائما فلا تصَدِّقوه ، ما كان يبول إلا قاعداً ) رواه الترمذي ( الطهارة/12)
barangsiapa menyampaikan kepada kalian bahwa nabi shallallahu alahi wa salam kencing berdiri maka jangan kalian benarkan dia. aku (dirumah) tidak pernah nampak nabi kencing kecuali beliau (selalu) dalam posisi jongkok. HR. At-Tirmidzi
namun dalam kondisi tidak memungkin jongkok maka diberikan keringanan untuk kencing berdiri sebagaimana terdapat dalam riwayat hudzaifah radhiallahu anhu perihal nabi kencing berdiri. pada posisi berdiri hanya untuk kencing dan Pria saja serta harus terpenuhi 2 syarat yaitu aurat tidak terlihat orang lain dan pastikan aman kulit/pakaian tidak terkena najis.
أنه أَتى سُبَاطَةَ قومٍ فبالَ قائِماً
bahwasanya nabi mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum maka beliau kencing berdiri disana. HR. Bukhari
baca juga Apa yang harus dilakukan jika selesai wudhu, ternyata ada yang tertinggal ?
Apa itu Prostat ?
5. jangan menghadap atau membelakangi kiblat
لا تستقبلوا القبلة ولا تستدبروها بغائط أو بول، ولكن شرِّقوا أو غرِّبوا
jangan menghadap kiblat dan jangan pula membelakanginya ketika buang air besar atau kencing akan tetapi arahkanlah ke timur atau ke barat. HR. Bukhari-Muslim
6. Hindari memegang kemaluan dengan tangan kanan ketika kencing dan tidak cebok dengan tangan kanan.
لا يُمْسِكَنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ
Janganlah salah seorang dari kalian memegang kemaluannya (dzakar) dengan tangan kanannya ketika dia sedang kencing. HR. Muslim
7. jangan berlama-lama dalam wc, sebaiknya jika sudah selesai maka segera keluar. ada kita dapati beberapa orang suka berlama-lama dalam wc seperti sambil merokok, dengar musik, baca koran dll. ini adalah kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan.
baca juga wudhu sebelum mandi besar atau sesudahnya ? | Syeikh Utsman Khamees hafizahullah
8. tidak boleh menyebut nama Allah atau membaca ayat alquran ketika dalam wc
أَنَّ رَجُلًا مَرَّ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبُولُ فَسَلَّمَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ
bahwa seorang laki-laki pernah melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu sedang buang air kecil, lalu dia mengucapkan salam kepada beliau, namun beliau tidak menjawabnya. HR. Muslim
9. hindari berbicara atau ngobrol dalam wc seperti menelepon atau dengan orang luar, namun dibolehkan jika memang diperlukan akan tetapi sekedarnya saja.
10. jangan membawa benda yang bertuliskan nama Allah ta'ala atau mushaf alquran. nabi ketika masuk wc, cincin beliau yang bertuliskan kalimat tauhid dilepasnya sebelum buang hajat. cincin itu juga digunakan membuat cap stempel surat resmi nabi kepada pembesar kerajaan.
11. hendaklah setelah buang hajat, memaksimalkan membersihkan kemaluan dari najis dengan media air lebih diutamakan agar tidak menempel di pakaian sehingga beresiko shalat tidak sah dan terancam dapat azab kubur, sebagaimana Rasulullah shallallahu alahi wa salam sabdakan
مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ أَمَا إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ قَالَ فَدَعَا بِعَسِيبٍ رَطْبٍ فَشَقَّهُ بِاثْنَيْنِ ثُمَّ غَرَسَ عَلَى هَذَا وَاحِدًا وَعَلَى هَذَا وَاحِدًا ثُمَّ قَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati dua kuburan, beliau lalu bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa. Dan mereka berdua disiksa bukan karena melakukan dosa besar. Salah seorang di antara mereka disiksa karena suka mengadu-domba sedangkan yang lainnya disiksa karena tidak memasang satir saat kencing." Kemudian beliau meminta pelepah kurma basah, lalu membelahnya menjadi dua. Kemudian beliau menanam salah satunya pada kubur yang pertama dan yang satu lagi pada kubur yang kedua sambil bersabda: "Semoga pelepah ini bisa meringankan siksa keduanya, selama ia belum kering." HR. Muslim
Hadist ini mengajarkan kita sedikit dari perkara gaib yang
ditampak Allah ta'ala kepada Rasulullah shallallahu alahi wa sallam, diantaranya
A. sebagai pelajaran bagi umatnya bahwa azab kubur itu ada diantara penyebabnya adalah tidak bersuci ketika selesai buang hajat.
B. bentuk kasih sayang rasulullah kepada 2 mayat tersebut dan terkhususnya kepada umatnya agar tidak melakukan apa yang dilakukan 2 mayat tersebut
C. tidak semua kuburan nabi lakukan seperti itu, hanya 2 kuburan itu saja
D. Menancapkan pelepah kurma adalah kekhususan nabi yang Allah ta'ala berikan kepadanya dan tidak bisa dilakukan oleh selainnya apalagi di kiaskan dengan tabur bunga 7 rupa / menanam pohon / menancapkan payung dll sebagai keyakinan untuk mendinginkan si mayat atau keyakinan lainnya. hal ini tidak perlu dilakukan.
E. yang sampai untuk si mayit adalah doa ampunan dari saudara muslim yang masih hidup dan amal jariahnya berupa harta, ilmu dan keturunan yang sholeh dan sholehah.
maka hendaklah bersihkan kemaluan agar tidak tersisa najis yang menempel dan juga menyiram kotoran sampai bersih. masih kita dapati beberapa orang tidak peduli dengan kebersihan diri dan tempat dengan buang hajat sembarangan dan parahnya lagi buang hajat di tempat fasilitas umum tanpa dibersihkan, pergi begitu saja sehingga mengganggu kenyamanan orang lain. perbuatan itu adalah kezholiman, ketahuilah doa orang yang terzolimi adalah mustajab maka jangan anggap sepele.
11. hendaklah keluar dari wc mendahulukan kaki kanan daripada kaki kiri.
12. membaca doa keluar wc. doanya ada yang pendek dan agak panjang
غُفْرَانَكَ
Aku memohon ampunan-Mu. HR. Imam lima yang dishahihkan oleh imam al-hakim dan abu hatim
Tidak ada komentar: