Artikel ini ada 3 Kisah mashyur yang shahih ustadz abu Fairuz Hafizahullah sebutkan pada kajian bada isya hingga selesai dan saya lengkapi sedikit
tambahan.
1. Kisah al-imam Ibnu Jarir Athobari
alimam ibnu jarir athobari rahimahullah pernah menceritakan tentang
kejujuran kakek tua yang menemukan uang dari pria khurasany yg kehilangan
1000 dinar (sekitar 4 kg mas) berasal dari kurasan.
siapa yg menemukan, abu lubabah orang tua fakir, dia punya 1 istri, 4 putri,
2 saudari, 1 ibu.
Dia Meminta 10% dari 1000 dinar, tapi yg punya tak mau kasih sepersenpun.
Istri pria tua ini terus merayu suaminya dengan berbagai keluhan agar mau
mengambil sedikit dari uang yang didapat suaminya untuk makan dan pakaian
Abu qiyast berkata: aku hingga tua renta bertahan tidak memakan yg haram,
lalu hari ini kamu memintaku agar mengambil bukan hakku padahal aku sudah
dekat kepada kematian.
Lalu dia menawar lagi agar diberikan 10 dinar saja, padahal sebelumnya 100
dinar. Namun pria kurasan tersebut tetap bertahan untuk tidak mau memberi
sepersenpun dan dia akan mengadu kepada Allah dan hisabnya di akhirat kelak.
Pria kurasan itu kembali menyeru kepada jamaah haji, barangsiapa menemukan
1000 dinar uangku maka aku ucapkan semoga Allah membalasnya dengan kebaikan,
diselamatkan dari azab neraka dan mendapatkan pahala besar di hari hisab.
Abu qiyast kembali mendekati pria kurasan dan menawar jika menemukan agar
diberi 1 dinar saja untuk memberi nafkah keluarnya, namun pria kurasan itu
tetap pada perkataan sebelumnya.
Akhirnya abu qiyast mengajak pria kurasan, mari ikut saya, ambil uangmu yang
sudah saya simpan di dalam lubang. Karena uang ini buat aku tenang, ingin ku
ambil tapi bukan hakku, ingin ku serahkan tapi aku butuh.
Lalu pria itu berkata, ayahku telah wafat dan berwasiat agar menyedekahkan
1000 dinar dari 3000 dinar yaitu 1/3 dari harta tersebut kepada orang yang
paling membutuhkkan di mekkah, aku tidak mengeluarkan 1 dinarpun karena uang
itu amanah, dan aku tidak mendapati 1 orangpun yang lebih butuh selain anda,
maka ambillah 1000 dinar ini untukmu
Pria kurasan ini juga memberikan uang 100 dinar kepada ibnu jarir dan dia
berkata, seseorang jika diberi harta yang tidak dia minta maka hendaklah dia
ambil, karena engkau terus mengikuti maka ibnu jarir mengambilnya dan
menggunakan harta tersebut untuk menuntut ilmu.
setelah 16 tahun imam ibnu jarir kembali ke makkah dan mencari kakek
tersebut. sang pria tua, istrinya, 2 saudarinya dan ibunya telah wafat. 4
anak perempuannya telah menikah dengan penguasa dan imam ibnu jarir
menemuinya, namun mereka tidak mengenalnya tapi tetap memuliakannya.
Link kisah bahasa arab islamway.net
2. Kisah kedermawanan al-imam Abdullah Ibnu Mubarak
Kisah abdullah ibnu mubarrok seorang ulama besar dan saudagar kaya raya di
tinggal di baghdad irak, uangnya dia habiskan untuk bersedekah dan pernah
mengajak kaum muslimin di kotanya yang ingin berhaji, dia kumpulkan
hartanya, ribuan kuda yang lengkap kebutuhan haji, makanan dan minuman
selama safar, perjalanan ini sekitar 3 pekan - 1 bulan.
Banyak yang mau ikut karena imam ibnu Mubarak terkenal dermawan dan seorang
yang alim. Diantara mereka ada yang berkata, berapa kami harus bayar ?
Imam ibnu Mubarak berkata: ada syaratnya kalau kalian ikut haji dengan saya,
yaitu jangan tanya soal bayaran, tidak bilang gratis, kawatir mereka tak mau
ikut.
Naiklah kalian ke atas kuda yang sudah dilengkapi kebutuhan selama safar,
lalu berangkatlah imam ibnu Mubarak bersama rombongannya, ketika sampai di
mekkah, mereka bertanya biayanya namun imam ibnu Mubarak menolak dan berkata
nanti saja hitung-hitungan setelah sampai di baghdad.
Selama di mekkah kebutuhan rombongan haji yg ikut imam ibnu Mubarak dia
penuhi dan pulangpun disiapkan lagi bekal untuk safar pulang ke baghdad.
Setelah sampai di baghdad, rombongan yang sudah pulang haji bertanya soal
biaya, lalu imam ibnu Mubarak dengan kekuatan iman dan santainya menjawab
"Allah sudah bayarkan"
Kisah ini saya lengkapi juga dari kajian ustadz khalid basalamah
Hafizahullah pada video dibawah ini
3. Kisah pemuda penuntut ilmu yang fakir
Kisah penuntut ilmu yang miskin di mesir , keluarganya jauh darinya. Sudah
lapar 3 hari namun dia diam saja, ketika di perjalanan dia dapati rumah
terbuka, dia masuk ke rumah itu lalu mencuil sepotong roti lalu hendak makan
timbul rasa takut kepada Allah, dia pun pergi meninggalkan rumah tersebut,
duduk ke majlis ilmu gurunya.
Lalu datang wanita tua yang menyapa syeikh tersebut, kemudian syeikh
memanggil pria tersebut, dia pun terkejut
Syeikh berkata, nenek ini berkata bahwa dia punya anak perempuan yang telah
meninggal suaminya dan ingin mencari jodoh, maukah kamu, pria tersebut
berkata, saya tidak punya apapun, jika kamu mau maka mudah urusannya. Maka
dia pun mau, hari itu juga menikah dan pergi ke rumah yang dia datangi
sebelumnya, dia pun menangis dan istrinya bertanya, kenapa.
Dia pun menjelaskan hingga sisa potongan roti yang tak jadi dimakan masih
ada di meja.
Istrinya berkata: Allah taala gantikan yang lebih baik atas apa yang anda tinggalkan karna
allah taala.
Kisah ini juga di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan terdapat dalam
web hidayatullah dengan judul Meninggalkan yang Haram, Diganti yang Lebih Baik
Kisah penuntut ilmu ini shahih, namun saya baca di artikel lain terjadi di
suriah dan yang diambil terong, Allahu alam.
Jika ada kesalahan, silahkan japri saya untuk di koreksi kembali,
barakallahu fikum
Akhukum fillah Atri Yuanda ibnu Mahyudin Elbariamany
Tidak ada komentar: