surat al balad terdiri dari 20 ayat, surat makkiyyah, surat ke 90 di juz 30
لَآ أُقْسِمُ بِهَٰذَا ٱلْبَلَدِ
1. sungguh aku (Allah) bersumpah dengan kota ini (mekkah)
kata لا menurut ahlli tafsir, diantaranya bermakna
1. tidak benar prasangka kalian hari kiamat tidak akan terjadi, setelahnya koma
2. kata tambahan sebagai penegasan
kota suci hanya 2, yaitu mekkah dan madinah, adapun selainnya bukan kota suci, seperti al-aqsho, qum dan karbala menurut syiah.
dinamakan tanah haram, karena ada aturan khusus di dalamnya, sebagai bentuk penghormatan
إنَّ إبْراهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ ودَعا لأَهْلِها، وإنِّي حَرَّمْتُ المَدِينَةَ كما حَرَّمَ إبْراهِيمُ مَكَّةَ
sesungguhnya ibrahim menjadikan kota makkah sebagai tanah haram dan mendoakan kebaikan untuk penduduknya dan sesungguhnya aku menjadikan kota madinah sebagai tanah haram sebagaimana nabi haram lakukan kepada kota mekkah. HR. Muslim
Allah taala juga bersumpah pada surat tiin
وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ
dan demi kota (Mekah) ini yang aman. QS. At-Tiin: 3
رواه البخاري أن ورقة بن نوفل قال للنبي صلى الله عليه وسلم: ليتني أكون فيها جذعًا، إذ يخرجك قومك، قال: "أومخرجيَّ هم؟"، قال: ما جاء أحد بمثل ما جئت به إلا أوذي، وأخرج
dalam riwayat bukhari, bahwasanya waraqah bin naufal berkata kepada nabi shallallahu alahi wa sallam: seandainya ketika itu aku masih muda, tatkala kaummu mengusirmu, nabi berkata: apakah aku akan diusir mereka ?, waraqah berkata: "Iya. Karena tidak ada satu orang pun yang datang dengan membawa seperti apa yang kamu bawa ini kecuali akan disakiti (dimusuhi) dan dikeluarkan dari negerinya.
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم وقف على الْحَزْوَرَةِ فقال: والله إنك لخير أرض الله وأحب أرضٍ إليَّ ولولا أن أهلك أخرجوني منك ما خرجت منك. ورواه الدارمي أيضاً، وابن عبد البر في التمهيد
dari [Abdullah bin 'Adi bin Hamra` Az Zuhri] dia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berdiri di Hazwarah (daerah Makkah) sambil bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya kamu (kota Makkah) adalah sebaik-baik tanah Allah, dan tanah yang paling dicintai oleh Allah, seandainya aku tidak diusir dari tempatmu, niscaya saya tidak akan keluar (darimu)." HR. AD-Darimi
wasallam berdiri di Hazwarah (daerah Makkah) sambil bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya kamu (kota Makkah) adalah sebaik-baik tanah Allah, dan tanah yang paling dicintai oleh Allah, seandainya aku tidak diusir dari tempatmu, niscaya saya tidak akan keluar (darimu)." HR. AD-Darimi
إِنَّ أَحَبَّ البِلاَدِ إلى اللهِ البَلَدُ الحَرَامُ. رواه ابن أبي خيثمة في (التاريخ الكبير)، (ص125)
sesungguhnya negeri yang paling dicintai Allah adalah negeri haram.
kota mekkah paling dicintai karna disana Allah diagungkan terkhususnya sejak zaman nabi ibrahim
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. at-Taubah: 36)
"Surga diliputi hal-hal yang tidak menyenangkan dan neraka diliputi syahwat." HR. Muslim
sebanyak apapun amal seorang hamba tanpa tauhid maka kebaikan itu tidak ada faedahnya sama sekali, sebagaimana kisah Ibnu Jud’ān, Rasūlullāh shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan,
- selalu mengajak orang untuk bersabar, inilah cirinya orang beriman
- berwasiat untuk saling berkasih sayang, membantu dalam kesulitan dan dakwah dll
وَأَنتَ حِلٌّۢ بِهَٰذَا ٱلْبَلَدِ
2. dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,
kata hillun
- engkau tinggal di kota ini
- engkau dihalalkan untuk dibunuh oleh orang quraisy dengan imbalan 100 ekor onta padahal kakeknya penguasa mekkah quraisy hasyimy, hingga akhirnya harus hijrah.
- dihalalkan untuk menyerang kota mekkah beberapa saat ketika fathul mekkah (10 Ramadhan, 8 hijriah)
besoknya nabi berkhutbah
( إن الله حرم مكة يوم خلق السموات والأرض ، فهي حرام بحرام الله إلى يوم القيامة ،لم تحل لأحد قبلي ولا تحل لأحد بعدي ، ولم تحلل لي قط إلا ساعة من الدهر ، لا ينفر صيدها ، ولا يعضد شوكها ، ولا يختلى خلاها ، ولا تحل لقطتها إلا لمنشد) رواه البخاري .
Sesungguhnya tanah ini diharamkan Allah sejak terciptanya langit dan bumi. Maka negeri ini negeri haram, karena diharamkannya Allah hingga hari kiamat. Siapa pun tidak boleh berperang di negeri ini, baik orang yang sebelumku maupun aku sendiri, kecuali hanya satu saat di siang hari bagiku. Negeri adalah negeri haram karena diharamkan Allah sampai hari kiamat. Di negeri ini tidak boleh seseorang memotong pohon berduri, tidak boleh memburu binatang-binatangnyaوَوَالِدٍ وَمَا وَلَدَ
3. dan demi bapak dan anaknya.
maksudnya nabi adam dan keturunannya, maksudnya pada ayat setelahnya
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِى كَبَدٍ
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
prosesnya dimulai dengan kesusahan, dari dalam rahim, lahir potong tali pusar, di masa bayi penuh kesusahan, menangis karna belum makan, minum, kencing, berak, tumbuh gigi, harus berusaha bertahan hidup, mati merasakan sakit, di alam kubur di uji lagi, di akhirat menunggu di padang mahsyar, hingga bisa masuk syurga. inilah diantara ujian kehidupan
tujuannya agar mengerti kepayahan di akhirat lebih berat, sehingga dia berusaha sabar menghadapi ujian dan berusaha beramal sholih hingga tutup usia.
أَيَحْسَبُ أَن لَّن يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ
5. Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?
يَقُولُ أَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًا
6. Dan mengatakan: “Aku telah menghabiskan harta yang banyak”.
ayat 5 dan 6 perkataan orang kafir yg Allah taala abadikan, kesombongan mereka atas nikmat Allah berupa harta dan lainnya yang dititipkan. lalu mereka bangga habiskan hartanya untuk dosa, zaman dulu untuk khamar
أَيَحْسَبُ أَن لَّمْ يَرَهُۥٓ أَحَدٌ
7. Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?
prasangka mereka itu batil karna pasti Akan Allah taala hisab bukan hanya yang besar saja tapi juga yg kecil
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ
kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). QS At-Tiin 8
أَلَمْ نَجْعَل لَّهُۥ عَيْنَيْنِ
8. Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ
9. lidah dan dua buah bibir.
2 nikmat yang sering disalahgunakan, seperti mata digunakan untuk melihat yang haram dan lisannya seharusnya untuk perbanyak zikir malah diisi dengan kata umpatan, makian dan lainnya
وَهَدَيْنَٰهُ ٱلنَّجْدَيْنِ
10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan yang jelas (baik dan buruk)
فَلَا ٱقْتَحَمَ ٱلْعَقَبَةَ
11. kenapa dia tidak menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
aqabah, jalan disela bukit tapi bisa tempuh
maksudnya,
1. kenapa tidak menjalankan ibadah yang kelihatan sulit agar bisa melewati neraka jahannam
قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ، وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ. صحيح مسلم
2. kenapa tidak berusaha menyelamatkan diri dari siksaan neraka jahannam dengan memanjat gunung terjal dan panas di hari kiamat, seperti ayat dibawah
سَأُرْهِقُهُۥ صَعُودًا
Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. QS. Al-Mudatsir 17
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْعَقَبَةُ
12. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
amal shaleh ini dinamakan aqabah, karna berat
فَكُّ رَقَبَةٍ
13. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
motivasi memerdekakan budak dan ini berat serta mahal biayanya, seperti contoh berhubungan badan disiang ramadhan.
أَوْ إِطْعَٰمٌ فِى يَوْمٍ ذِى مَسْغَبَةٍ
14. atau memberi makan pada hari kelaparan,
وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا (8) إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَآءً وَلَا شُكُورًا
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan (8), Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (9). QS. Al-Insan
memberikan makan dengan makanan yang disukai mereka bukan yg sisa atau yang buruk.
memberikan makan ketika lapang, bernilai pahala, apalagi jika kondisi sulit untuk mendapatkan makanan.
يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ
15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
mengurus anak yatim bernilai pahala dan terutama jika memiliki hubungan darah dengan kita.
أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ
16. atau kepada orang miskin yang sangat fakir.
orang miskin yang sangking miskinnya tak punya apa-apa, hanya memiliki tanah
kesimpulan dari ayat 13-16
- sedekah kondisi tidak sulit dapat pahala dan lebih diutamakan ketika kondisi yang diharuskan membantu bukan malah memanfaatkan keadaan untuk kesenangan diri sendiri.
ثُمَّ كَانَ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْمَرْحَمَةِ
17. Dan dia (juga) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
ayat ini kelanjutan dari sebelumnya.
1. ini semua dilakukan akan dapat pahala, dengan syarat dia harus beriman dan tidak berbuat kesyirikan. seperti kisahnya Ibnu Jud’ān dan abu thalib
sebanyak apapun amal seorang hamba tanpa tauhid maka kebaikan itu tidak ada faedahnya sama sekali, sebagaimana kisah Ibnu Jud’ān, Rasūlullāh shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan,
لَقَدْ شَهِدْتُ فِي دَارِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جُدْعَانَ حِلْفًا مَا أُحِبُّ أَنَّ لِيَ بِهِ حُمْرَ النَّعَمِ ، وَلَوْ أُدْعَى بِهِ فِي الإِسْلامِ لأَجَبْتُ
“Sungguh Aku pernah menghadiri sebuah perjanjian di rumah ‘Abdullāh bin Jud’ān. Saya lebih senang dengan perjanjian ini daripada unta merah. Sekiranya aku diundang lagi (untuk menyepakati perjanjian ini) di masa Islam, niscaya aku akan memenuhinya.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra no 12110, dihasankan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no.1900)
Ini adalah pengakuan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam terhadap sebagian kebaikan yang masih ada di zaman Jahiliyyah. Meskipun demikian kebaikan ‘Abdullāh bin Jud’ān tidaklah bermanfaat karena dia tetap masuk neraka Jahannam.
‘Āisyah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhā pernah bertanya kepada Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam :
Ini adalah pengakuan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam terhadap sebagian kebaikan yang masih ada di zaman Jahiliyyah. Meskipun demikian kebaikan ‘Abdullāh bin Jud’ān tidaklah bermanfaat karena dia tetap masuk neraka Jahannam.
‘Āisyah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhā pernah bertanya kepada Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam :
يَا رَسُولَ اللَّهِ ابْنُ جُدْعَانَ كَانَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ يَصِلُ الرَّحِمَ وَيُطْعِمُ الْمِسْكِينَ فَهَلْ ذَاكَ نَافِعُهُ قَالَ ” لاَ يَنْفَعُهُ إِنَّهُ لَمْ يَقُلْ يَوْمًا رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ “
“Yā Rasūlullāh, bagaimana dengan ‘Abdullāh bin Jud’an, dia adalah orang yang baik, yang menyambung silaturahim, memberi makan kepada tamu, memberi makan kepada orang-orang miskin, apakah bermanfaat bagi dia kebaikannya dahulu di zaman jāhilīyyah?”
Kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam: “Tidak bermanfaat, dia tidak pernah berdo’a kepada Allāh: Yā Allāh ampunilah dosa-dosaku pada hari kiamat kelak.” (Hadits Riwayat Imam Muslim nomor 214)
Kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam: “Tidak bermanfaat, dia tidak pernah berdo’a kepada Allāh: Yā Allāh ampunilah dosa-dosaku pada hari kiamat kelak.” (Hadits Riwayat Imam Muslim nomor 214)
2. dahulunya kafir sering berbuat kebaikan lalu masuk islam, maka kebaikan dimasa jahiliyah menjadi pahala dan keburukan di masa jahiliyah dihapuskan, tapi jika mati dalam kekafiran maka percuma semua kebaikannya.
عَنْ حَكِيمِ بنِ حِزامٍ رَضِيَ اللَّهُ عنْه، قالَ: قُلتُ: يا رَسولَ اللَّهِ، أرَأَيْتَ أشْياءَ كُنْتُ أتَحَنَّثُ بها في الجاهِلِيَّةِ مِن صَدَقَةٍ أوْ عَتاقَةٍ، وصِلَةِ رَحِمٍ، فَهلْ فيها مِن أجْرٍ؟ فقالَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أسْلَمْتَ علَى ما سَلَفَ مِن خَيْرٍ. صحيح البخاري
- selalu mengajak orang untuk bersabar, inilah cirinya orang beriman
- berwasiat untuk saling berkasih sayang, membantu dalam kesulitan dan dakwah dll
أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ
18. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan (syurga).
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا هُمْ أَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ
19. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri (neraka).
عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌۢ
20. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.
seperti presto yang ditutup rapat di siksa dalam neraka dan tak bisa keluar.
seperti presto yang ditutup rapat di siksa dalam neraka dan tak bisa keluar.
referensi
1. tafsir surat albalad - ustadz firanda
2. mushaf online
3. https://ilmiyyah.com/archives/6193
4. https://www.ustadzafifi.com/jika-bangunan-amal-tanpa-tauhid/
6. islamweb.net
7. alukah.net
8. islamweb.net
9. https://dorar.net/hadith/sharh/80549
disusun oleh Atri Yuanda
Tidak ada komentar: