Dengarkan hadist ini (secara makna), “sesungguhnya Allah menetapkan seorang hamba Tempatnya di syurga yang tidak dicapai dengan amal sholehnya”
(Tambahan dari saya dari ensiklopedi hadist) Dalam riwayat abu daud 2686 disebutkan
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ قَالَ أَبُو دَاوُد زَادَ ابْنُ نُفَيْلٍ ثُمَّ صَبَّرَهُ عَلَى ذَلِكَ ثُمَّ اتَّفَقَا حَتَّى يُبْلِغَهُ الْمَنْزِلَةَ الَّتِي سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى
“Sesungguhnya seorang hamba, apabila pernah memiliki kedudukan dari Allah, yang tidak ia peroleh dengan amalannya maka Allah mengujinya pada jasadnya, harta, atau pada anaknya.” Abu Daud berkata, kemudian Ibnu Nufail menambahkan; kemudian Allah memberikan kesabaran atas hal tersebut. -kemudian keduanya lafazhnya sama-: “Hingga Allah menyampaikannya kepada kedudukan yang dahulu ia peroleh dari Allah Ta’ala.”
Maka Allah subhanahu wa taala mengujinya di dunia Dengan berbagai penyakit, kesedihan dan Rasa sakit Hingga dia mencapai tempat tertentu di surga.
Maka hendaklah manusia memuji Allah taala, Bisa jadi masuk syurga atau tingkatan di syurga tidak dicapai dengan amal sholeh anda, akan tetapi anda memperolehnya Lewat musibah.
Lalu anda bersabar atas ujian ini selama di dunia Hingga kedudukan anda di syurga Diangkat Allah Subhanallahu wa taala. maka berusahalah tetap berbaik sangka, bersabar, berharap ganjaran dan istiqamah diatas kebaikan hingga tutup usia.
- syeikh Badr Mansyari hafizahullah
- translate by Atri Yuanda ibnu Mahyudin Elbariamany

