Bismillah, berkisah dalam ajaran islam dibolehkan bahkan dianjurkan jika di dalamnya terdapat pelajaran berharga agar semakin menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
Allah subhanahu wa taala berfirman
{ ذَّ لِكَ مَثَلُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِینَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔایَـٰتِنَاۚ فَٱقۡصُصِ ٱلۡقَصَصَ لَعَلَّهُمۡ یَتَفَكَّرُونَ }
{ إِنَّ فِی ذَ لِكَ لَعِبۡرَةࣰ لِّمَن یَخۡشَىٰۤ }
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah). QS. An Naziat 26
artikel ini, membahas tentang kisah hadistul ifki yang disampaikan oleh ummul mukminin aisyah radhiallahu anha yang terdapat dalam Riwayat bukhari (حديث الإفك)
فَأَقْرَعَ بَيْنَنَا فِي غَزْوَةٍ غَزَاهَا فَخَرَجَ فِيهَا سَهْمِي فَخَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Aisyah radhiallahu anha naik sekedup/tandu (هودج) yang tertutup diatas onta, pulang dari perang, singgah untuk istirahat sejenak pada malam hari, aisyah keluar untuk menunaikan hajatnya sendirian, balik lagi ke rombongan, namun kalung terbuat dari batu akiknya jatuh sehingga harus balik lagi mencari, setelah dapat dan balik ke rombongan, didapati rombongan telah berangkat.
mungkin ada yang bertanya !!!, menurut pandangan saya
2. kenapa tidak nyusul?
Maka binasalah siapa yang binasa, abdullah bin ubay bin salul, pentolan munafik yang menebar kisah dusta.ummul mukminin aisyah radhiallahu anha mengalami sakit 1 bulan, berita terus tersebar dan banyak yang terpengaruh, nabi pun tidak terlihat kelembutannya seperti biasanya, jenguk hanya sekedar bertanya soal sakit dan aisyah belum sadar.
ummul mukminin aisyah radhiallahu anha kembali pulih dari sakit dan keluar bersama ummu misthoh pada malam hari untuk buang hajat (kebiasaan arab tradisional), dalam perjalanan, ummu misthoh tergelincir karna kainnya dan mengumpat, celakalah misthoh.
Aisyah menegur : sungguh buruk apa yang kamu ucapkan tadi, apakah kamu mencela seorang yang pernah ikut perang badar?
Ummu misthoh: wahai sayyidah putri, apakah anda belum mendengar perbincangan tentang berita bohong.
Aisyah: kejadian itu semakin menambah sakitku diatas sakit yang sudah aku rasakan.
Sampai di rumah, rasulullah menanyakan kabar aisyah, kemudian aisyah minta izin pulang ke rumah orangtuanya untuk memastikan berita bohong dari orangtuanya, nabi izinkan.
Ibu aisyah berkata: wahai putriku, anggaplah ringan urusan yang sedang menimpa dirimu, sungguh demi allah, sangat jarang seorang wanita yang tinggal bersama seorang suami yang dia mencintainya padahal ia mempunyai istri lain, melainkan istri-istri lainnya akan memperluaskan aibnya.
Malam itu dilalui dengan tangisan hingga kering air mata dan tak bercelak saat tidur karenanya hingga pagi.
Nabi panggil ali bin abi thalib radhiallahu anhu dan usamah bin zaid radhiallahu anhu dan wahyu belum turun, ajak musyawarah
usama berkata: keluarga baginda wahai rasulullah, demi Allah tidaklah kami mengenalnya melainkan kebaikan semata, ali yang termakan fitnah karna sangking dahsnyatnya, beliaupun menyarankan nabi untuk diceraikan saja.
Nabi tanya barirah, maka dia jawab: demi dzat yang mengutus baginda dengan benar, sama sekali aku belum pernah melihat aib pada diri aisyah, jika pun ada, itupun perkara kecil, ketika aisyah masih sangat muda, dia pernah ketiduran saat menjaga adonan roti sehingga hewan ternak datang dan memakan adonan tersebut.
Nabi suatu hari berdiri dan meminta pertanggungjawaban abdullah bin ubay bin salul
Rasulullah berkata: siapa yang mengemukakan pertanggung jawaban terhadapku atas seseorang yang kudengar telah menyakiti keluargaku?. Demi Allah, tidaklah aku mengetahui keluargaku melainkan kebaikan semata dan juga menyebut tentang shofwan yang dituduh selingkuh melainkan kebaikan.
Saad bin muadz berkata: wahai rasulullah, seandainya orang itu dari kalangan suku aus, kami akan penggal lehernya dan jika dari saudara kami dari suku khazraj, perintahkan kami maka akan kami lakukan,
Saad bin ubadah pimpinan suku khazrah yang sebelumnya orang salih karena terbawa fanatik suku akhirnya terpancing dan berkata: kamu sungguh dusta, kamu tidak akan pernah bisa membunuhnya dan tak akan bisa membalaskannya.
Usaid bin hudhoir berdiri dan berkata kepada saad: justru kamu yang dusta, kami pasti akan membunuhnya, sungguh kamu sudah menjadi munafik karena membela orang-orang munafik. Terjadi perang mulut antar suku aus dan khazraj hingga saling melampiaskan kekesalan, nabipun turun mimbar dan menenangkan mereka hingga akhirnya diam.
Aisyah : orangtuaku duduk didekatku dan aku terus menangis, lalu tiba2 datang seorang wanita anshar izin masuk dan duduk sambil menangis bersamaku, lalu nabi datang dan tidak duduk di dekatku dan menyampaikan apa yang terjadi denganku sebelum ini dan telah berlalu selama 1 bulan dan wahyu belum juga turun untuk memperjelas perkara yang menimpaku
Nabi lalu mengucapkan 2 kalimat syahadat dan bersabda: “Wahai ‘Aisyah, sungguh telah sampai kepadaku berita tentang dirimu begini dan begini. Jika kamu bersih, tidak bersalah pasti Allah akan membersihkanmu.
فاسْتَغْفِرِي اللهَ وتُوبِي إلَيهِ؛ فإنَّ العَبْدَ إذا اعْتَرَفَ بذَنْبِه ثمَّ تابَ، تابَ اللهُ عليه
Namun jika kamu telah melakukan dosa, maka mohonlah ampun kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya, karena seorang hamba bila dia mengakui telah berbuat dosa lalu bertaubat, Allah pasti akan menerima taubatnya.”
Setelah Rasulullah ﷺ menyelesaikan kalimat yang disampaikan, aku membersihkan air mataku agar tidak nampak tersisa setetespun, aisyahpun minta kepada ayah dan ibunya membela namun mereka berdua hanya berkata
واللهِ ما ندْرِي ما نقُولُ لِرَسولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ
Demi Allah, aku tidak mengetahui apa yang harus katakan kepada rasulullah.
Aisyah berkata
Demi Allah, sesungguhnya aku telah mengetahui bahwa kalian telah mendengar apa yang diperbincangkan oleh orang-orang, hingga kalian pun telah memasukkannya dalam hati kalian lalu membenarkan berita tersebut.
Seandainya aku katakan kepada kalian bahwa aku bersih dan demi Allah, Dia Maha Mengetahui bahwa aku bersih, kalian pasti tidak akan membenarkan aku.
Seandainya aku mengakui (dan membenarkan fitnah tersebut) kepada kalian, padahal Allah Maha Mengetahui bahwa aku bersih, kalian pasti membenarkannya.
Demi Allah, aku tidak menemukan antara aku dan kalian suatu perumpamaan melainkan seperti ayahnya Nabi Yusuf ‘alaihis salam ketika dia berkata:
{ فَصَبۡرࣱ جَمِیلࣱۖ وَٱللَّهُ ٱلۡمُسۡتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ }
(“Bersabarlah dengan shabar yang baik karena Allah akan mengungkap apa yang kalian”) QS Yusuf ayat 18.
Aisyah kembali ketempat tidur sambil berharap turun wahyu lewat mimpi yang mana allah membersihkan diriku, belum lagi beranjak dari tempat duduk, wahyupun turun seperti biasanya dalam keadaan demam sangat berat dengan bercucuran keringan, setelah selesai, nabipun tertawa dan berkata kepada aisyah
Aisyah: demi Allah, aku tak menyangka wahyu ayat alquran turun tentang urusan yang menimpaku dan merasa tidak pantas
Wahai aisyah, Pujilah Allah, sungguh Allah telah membelamu.
Ibu aisyah berkata kepadaku: bangkitlah untuk menemui rasulullah
Aisyah: demi Allah, aku tidak akan berdiri menemuinya dan tidak akan aku memuji siapapun selain Allah taala, lalu Allah taala turunkan ayat
{ إِنَّ ٱلَّذِینَ جَاۤءُو بِٱلۡإِفۡكِ عُصۡبَةࣱ مِّنكُمۡۚ لَا تَحۡسَبُوهُ شَرࣰّا لَّكُمۖ بَلۡ هُوَ خَیۡرࣱ لَّكُمۡۚ لِكُلِّ ٱمۡرِئࣲ مِّنۡهُم مَّا ٱكۡتَسَبَ مِنَ ٱلۡإِثۡمِۚ وَٱلَّذِی تَوَلَّىٰ كِبۡرَهُۥ مِنۡهُمۡ لَهُۥ عَذَابٌ عَظِیمࣱ }
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu (juga). Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Dan barang siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar (dari dosa yang diperbuatnya), dia mendapat azab yang besar (pula). [Surat An-Nur: 11]
Abu bakar dengar ayat ini lalu tidak akan meberi nafkah misthah untuk selamanya karna turun andil sebarkan berita bohong tentang aisyah, lalu turun lagi ayat
{ وَلَا یَأۡتَلِ أُو۟لُوا۟ ٱلۡفَضۡلِ مِنكُمۡ وَٱلسَّعَةِ أَن یُؤۡتُوۤا۟ أُو۟لِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِینَ وَٱلۡمُهَـٰجِرِینَ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِۖ وَلۡیَعۡفُوا۟ وَلۡیَصۡفَحُوۤا۟ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن یَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورࣱ رَّحِیمٌ }
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. [Surat An-Nur: 22]
Lalu abu bakar mencabut pernyataannya dan kembali menafkahi misthah
Zainab ditanya nabi tentang aisyah dan dia berkata: wahai rasulullah, aku menjaga pendengaran dan penglihatanku, demi Allah, aku tidak mengetahui tentang dia melainkan kebaikan.
faedah dari haditsul ifky
1. muslim harus turut merasakan penderitaan rasulullah
مثل المسلمين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى
ثلاثون يومًا بكت فيها عائشة – رضي الله عنها – حتى جفَّ دمعها، وذهب صوتها، واعتل جسدها.
2. larangan berdusta tentang nabi
بلِّغوا عنِّي ولو آيةً وحدِّثوا عن بني إسرائيلَ ولا حرجَ ومن كذبَ عليَّ متعمِّدًا فليتبوَّأ مقعدَهُ من النَّارِ
3. wahyu lama turun bukan menunjukkan Allah taala meninggalkan nabi dan tidak membencinya
{ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ }
4. Syariat hijab berlaku kepada seluruh kaum muslimah dan hukumnya wajib, bukanlah kebiasaan bangsa arab dan bukan pula kekhususan kepada istri istri nabi
{ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّبِیُّ قُل لِّأَزۡوَ ٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاۤءِ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ یُدۡنِینَ عَلَیۡهِنَّ مِن جَلَـٰبِیبِهِنَّۚ ذَ ٰلِكَ أَدۡنَىٰۤ أَن یُعۡرَفۡنَ فَلَا یُؤۡذَیۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورࣰا رَّحِیمࣰا }
5. Rasulullah bukan dukun dan tidak tahu perkara gaib
{ وَلَا بِقَوۡلِ كَاهِنࣲۚ قَلِیلࣰا مَّا تَذَكَّرُونَ }
{ قُل لَّا یَعۡلَمُ مَن فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَیۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ وَمَا یَشۡعُرُونَ أَیَّانَ یُبۡعَثُونَ }
{ قُلۡ إِنَّمَاۤ أَنَا۠ بَشَرࣱ مِّثۡلُكُمۡ یُوحَىٰۤ إِلَیَّ أَنَّمَاۤ إِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهࣱ وَ ٰحِدࣱ فَٱسۡتَقِیمُوۤا۟ إِلَیۡهِ وَٱسۡتَغۡفِرُوهُۗ وَوَیۡلࣱ لِّلۡمُشۡرِكِینَ }
6. Ancaman Allah taala jika nabi mengada-ngada
{ وَلَوۡ تَقَوَّلَ عَلَیۡنَا بَعۡضَ ٱلۡأَقَاوِیلِ (44) لَأَخَذۡنَا مِنۡهُ بِٱلۡیَمِینِ (45) ثُمَّ لَقَطَعۡنَا مِنۡهُ ٱلۡوَتِینَ (46)
7. Ummul Mukminin Aisyah binti abu bakar Kecintaan rasulullah
وعن عمرِو بن العاص – رضي الله عنه – قال: بعَثَني رسولُ الله – صلَّى الله عليه وسلَّم – على جيشِ ذاتِ السلاسل، قال: فأتيتُه قال: قلتُ: يا رسولَ الله، أيُّ الناس أحبُّ إليك؟ قال: ((عائشة))، قال: قلت: فمِن الرِّجال؟ قال: ((أبوها إذًا))، قال: قلت: ثُمَّ مَن؟ قال: ((عمر))، قال: فعدَّ رِجالاً\”؛ أخرجه الشيخان
dari amru bin al-ash radhiallahu anhu dia berkata: rasulullah shallallahu alahi wa sallam mengutusku pada perang dzatul salatsil, dia berkata: maka aku menemuinya dan aku berkata: wahai rasulullah, siapakah orang yang paling engkau cintai, nabi menjawab: aisyah dan aku berkata: maka siapa dari kalangan pria?, nabi menjawab: ayahnya, aku berkata: kemudian siapa?, nabi menjawab umar, maka nabi menyebutkan kemudian beberapa sahabat. HR. syaikha’ni
terdapat perbedaan pandangan para ulama perihal siapa istri nabi yang terbaik antara khadijah dan Aisyah dan pendapat paling rajih allahu a’lam adalah khadijah radhiallahu anha kemudian aisyah radhiallahu anha
8. larangan menyakiti dan mencela Allah dan rasulNya, keluarga nabi dan sahabatnya serta kaum muslimin
﴿ إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا * وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ المُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا ﴾ [الأحزاب:58]
لا تَسُبُّوا أصحابي، فلو أنَّ أحدَكم أَنْفَقَ مثل أُحُد، ذهَبًا ما بَلَغَ مُدَّ أحدهم، ولا نَصِيفَه
- Orang syiah diantara penyimpangan aqidah mereka adalah terus mencela aisyah adalah Allah telah sucikan dari tuduhan tersebut, sehingga para ulama menyatakan syiah bukan islam.
- Seorang muslim yang benar imannya, hendaklah menjaga lisannya dari mencela aisyah dan para sahabat nabi secara umum serta orang2 yang berpegangteguh diatas agama Allah taala.
9. larangan menebar fitnah dan mencari cari aib saudara muslim
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَخُونُهُ وَلَا يَكْذِبُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ عِرْضُهُ وَمَالُهُ وَدَمُهُ التَّقْوَى هَا هُنَا بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْتَقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ
لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعُ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَّبِعْ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ
مَنْ سَتَرَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ كَشَفَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ كَشَفَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ حَتَّى يَفْضَحَهُ بِهَا فِي بَيْتِهِ
“Barang siapa yang menutupi aib saudaranya muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang siapa mengumbar aib saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya.” HR. Ibnu Majah shahih
perhatikan sikap abu ayyub al anshori radhialllahu anhu, ketika istrinya ummu ayyub bertanya tentang fitnah yang dialami ummul mukminin aisyah radhiallahu anha, beliau tegaskan itu tidak mungkin, seandainya kamu difitnah berzina setelah iman ini maka saya tak percaya dan tak mungkin, begitu juga saya. apalagi sofwan lebih baik dari saya dan ummul mukminin aisyah lebih baik dari kamu.
abu ayyub alanshori adalah orang pertama yang masuk islam dan ikut hadir pada baiat aqobah pertama dan dia juga sahabat yang mulia ini mendapatkan kehormatan, tatkala nabi sampai ke madinah setelah hijrah meninggalkan kota madinah, nabi tinggal di rumahnya abu ayyub lalu nabi membeli lahan di tempat penjemuran kurma milik Suhail dan Sahl, dua anak yatim dari Bani Najjâr yang berada dalam pemeliharaan As’ad bin Zurârah, awalnya tidak mau dijual namun nabi tetap minta dijual, kemudian dijadikan rumah dan masjid nabawi.
10. Tipu Muslihat kaum munafik dan balasan yang berat di akhirat jika tidak bertaubat
ٱلۡمُنَـٰفِقُونَ وَٱلۡمُنَـٰفِقَـٰتُ بَعۡضُهُم مِّنۢ بَعۡضࣲۚ یَأۡمُرُونَ بِٱلۡمُنكَرِ وَیَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمَعۡرُوفِ وَیَقۡبِضُونَ أَیۡدِیَهُمۡۚ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَنَسِیَهُمۡۚ إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ هُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ 0 وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ وَٱلۡمُنَـٰفِقَـٰتِ وَٱلۡكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۚ هِیَ حَسۡبُهُمۡۚ وَلَعَنَهُمُ ٱللَّهُۖ وَلَهُمۡ عَذَابࣱ مُّقِیمࣱ
{ إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ یُخَـٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَـٰدِعُهُمۡ وَإِذَا قَامُوۤا۟ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُوا۟ كُسَالَىٰ یُرَاۤءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا یَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِیلࣰا (142) مُّذَبۡذَبِینَ بَیۡنَ ذَ ٰلِكَ لَاۤ إِلَىٰ هَـٰۤؤُلَاۤءِ وَلَاۤ إِلَىٰ هَـٰۤؤُلَاۤءِۚ وَمَن یُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ سَبِیلࣰا (143) یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلۡكَـٰفِرِینَ أَوۡلِیَاۤءَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِینَۚ أَتُرِیدُونَ أَن تَجۡعَلُوا۟ لِلَّهِ عَلَیۡكُمۡ سُلۡطَـٰنࣰا مُّبِینًا (144) }
{ إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ فِی ٱلدَّرۡكِ ٱلۡأَسۡفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمۡ نَصِیرًا (145) إِلَّا ٱلَّذِینَ تَابُوا۟ وَأَصۡلَحُوا۟ وَٱعۡتَصَمُوا۟ بِٱللَّهِ وَأَخۡلَصُوا۟ دِینَهُمۡ لِلَّهِ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ مَعَ ٱلۡمُؤۡمِنِینَۖ وَسَوۡفَ یُؤۡتِ ٱللَّهُ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ أَجۡرًا عَظِیمࣰا (146) }
– Redup lalu padam cahaya orang munafik di akhirat kelak
{ یَوۡمَ تَرَى ٱلۡمُؤۡمِنِینَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِ یَسۡعَىٰ نُورُهُم بَیۡنَ أَیۡدِیهِمۡ وَبِأَیۡمَـٰنِهِمۖ بُشۡرَىٰكُمُ ٱلۡیَوۡمَ جَنَّـٰتࣱ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۚ ذَ ٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِیمُ (12) یَوۡمَ یَقُولُ ٱلۡمُنَـٰفِقُونَ وَٱلۡمُنَـٰفِقَـٰتُ لِلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱنظُرُونَا نَقۡتَبِسۡ مِن نُّورِكُمۡ قِیلَ ٱرۡجِعُوا۟ وَرَاۤءَكُمۡ فَٱلۡتَمِسُوا۟ نُورࣰاۖ فَضُرِبَ بَیۡنَهُم بِسُورࣲ لَّهُۥ بَابُۢ بَاطِنُهُۥ فِیهِ ٱلرَّحۡمَةُ وَظَـٰهِرُهُۥ مِن قِبَلِهِ ٱلۡعَذَابُ (13) یُنَادُونَهُمۡ أَلَمۡ نَكُن مَّعَكُمۡۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ وَلَـٰكِنَّكُمۡ فَتَنتُمۡ أَنفُسَكُمۡ وَتَرَبَّصۡتُمۡ وَٱرۡتَبۡتُمۡ وَغَرَّتۡكُمُ ٱلۡأَمَانِیُّ حَتَّىٰ جَاۤءَ أَمۡرُ ٱللَّهِ وَغَرَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ (14) فَٱلۡیَوۡمَ لَا یُؤۡخَذُ مِنكُمۡ فِدۡیَةࣱ وَلَا مِنَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ۚ مَأۡوَىٰكُمُ ٱلنَّارُۖ هِیَ مَوۡلَىٰكُمۡۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِیرُ (15) }
11. Haditsul ifki adalah Salah satu ujian berat yang di alami rasulullah sepanjang hidupnya
يا رسول الله؛ أي الناس أشد بلاء؟ قال: الأنبياء ثم الصالحون
قَالَ: (إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ)
قَالَ رَسُولُ الله ﷺ: عَجَباً لأمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لأِحَدٍ إِلاَّ للْمُؤْمِن: إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خيْراً لَهُ. رواه مسلم.
وعنْ أَنسٍ قَالَ: لمَّا ثقُلَ النَّبِيُّ ﷺ جَعَلَ يتغشَّاهُ الكرْبُ فقَالتْ فاطِمَةُ رَضِيَ الله عنْهَا: واكَرْبَ أبَتَاهُ، فَقَالَ: ليْسَ عَلَى أَبيكِ كرْبٌ بعْدَ اليَوْمِ فلمَّا مَاتَ قالَتْ: يَا أبتَاهُ أَجَابَ رَبّاً دعَاهُ، يَا أبتَاهُ جنَّةُ الفِرْدَوْسِ مأوَاهُ، يَا أَبَتَاهُ إِلَى جبْريلَ نْنعَاهُ، فلَمَّا دُفنَ قالتْ فاطِمَةُ رَضِيَ الله عَنهَا: أطَابتْ أنفسُكُمْ أَنْ تَحْثُوا عَلَى رسُول الله ﷺ التُّرابَ؟ روَاهُ البُخاريُّ.
– racun dari daging kambing pemberian wanita yahudi kembali dirasakan nabi menjelang wafat
يَا عَائِشَةُ مَا أَزَالُ أَجِدُ أَلَمَ الطَّعَامِ الَّذِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ فَهَذَا أَوَانُ وَجَدْتُ انْقِطَاعَ أَبْهَرِي مِنْ ذَلِكَ السُّمِّ
– doa yang nabi ucapkan menjelang wafat
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي، وَألْـحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الْأَعْلَى
Wahai Allâh! Ampunilah dosaku! Karuniakanlah rahmat-Mu kepadaku dan angkatlah aku ke ar-Rafiqul A’la (masukkanlah aku ke dalam surga bersama orang-orang terbaik-red). HR. At-Tirmidzi shahih
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangan Beliau yang mulia seraya terus memanjatkan doa:
اللَّهُمَّ الرَّفِيْقَ الأَعْلَى
Ya Allâh! Masukkanlah aku ke syurga.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terus memanjatkan doa itu sampai ruh Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dicabut dan tangan Beliau yang mulia pun lemas. Kalimat itulah yang terakhir kali diucapkan oleh baginda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
disusun oleh Atri Yuanda ibnu Mahyudin elbarimany
referensi aplikasi alquran, islamhouse.com, ensiklopedi hadist kutubut tis’ah, alukah.net dll

