Penyakit hasad adalah tanda anda tidak bersyukur dan juga Protes atas pemberian Allah taala kepada hamba-hambanya.
أَهُمۡ یَقۡسِمُونَ رَحۡمَتَ رَبِّكَۚ نَحۡنُ قَسَمۡنَا بَیۡنَهُم مَّعِیشَتَهُمۡ فِی ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَاۚ وَرَفَعۡنَا بَعۡضَهُمۡ فَوۡقَ بَعۡضࣲ دَرَجَـٰتࣲ لِّیَتَّخِذَ بَعۡضُهُم بَعۡضࣰا سُخۡرِیࣰّاۗ وَرَحۡمَتُ رَبِّكَ خَیۡرࣱ مِّمَّا یَجۡمَعُونَ
Yg mengatur kecantikan, fisik lengkap, cacat, kepintaran, kekayaan, miskin, jabatan dan lainnya. Dialah Allah taala yang mengaturnya.
Ada seorang salaf yg mentadaburi Al-Qur’an dan sampai pada ayat ini, lalu dia pun semakin ridho atas ketentuan Allah taala dan tepis rasa hasad dalam hatinya kepada orang lain.
Alhamdulillah nanti di akhirat tidak akan ditanya terlalu lama atas kepemilikan harta karna harta itu kelak akan diminta pertanggungjawabannya sumbernya dan kemana di gunakan
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا وَضَعَهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيهِ
Dari Mu’adz bin jabal radhiallahu’anhu: ia berkata, “Tidaklah kaki seorang hamba bergeser (dari tempat penantiannya) pada hari kiamat hingga ia ditanya empat perkara: tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang badannya untuk apa ia gunakan, tentang harta dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, serta tentang ilmu untuk apa ia amalkan”. Hr. Darimi 538
Seperti ustadz atri contohnya, jika yg hadir dikajian ustadz sedikit orangnya adapun ustadz fulan banyak yg hadir, maka ustadz tak boleh hasad. Karna ustadz jika di posisinya, belum tentu ikhlas, bisa terkena penyakit riya, terfitnah dengan dunia. Sadar diri dengan kapasitas ilmu, terus perbaiki niat, tingkat kualitas keilmuan dan teruslah Istiqomah berdakwah mengharap ridho Allah baik dikit atau banyak orang/uang, dikasih amplop atau tidak, suka atau sedih.
Saya begini, berarti ini yang terbaik, tetaplah berhusnuzhon atas ketetapan Allah taala dan berprasangka buruk
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي إِنْ ظَنَّ بِي خَيْرًا فَلَهُ وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ
dan ada juga orang yang terkenal di dunia dan juga di akhirat
jika cara pandangannya seperti ini dan terus melawan, maka tidak akan tumbuh kembang penyakit hasad.
penyakit hasad masuk ke dalam hati dan siapapun pernah hasad, berkata syeikhul islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah
ما خلا جسد من حسد ، لكن اللئيم يبديه ، والكريم يخفيه
tidak ada jasad yang tidak selamat dari hasad akan tetapi orang yang buruk akan menampakkan dan orang yg mulia menyembunyikan hasadnya
kalau sekedar lewat itu wajar, segera lawan dan buang namun yang tidak boleh adalah dibiarkan tertanam dihati hingga tumbuh.
ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar. QS. Al-Jum’ah 4
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
bersyukur mendatangkan kebahagian, jika tidak bersyukur maka anda akan terus ditimpakan penderitaan dan jauh dari kebahagiaan

