باسم الله، الحمد الله الصلاة و السلام على رسول الله
Pada artikel singkat ini, saya berbagi pengalaman dalam mengurus rumah quran yang saya asuh dan dibantu juga oleh Ummu Nauroh istri saya.
Bapak/ibu, saudara/i yang saya cintai karna Allah ta’ala, kita tentu sudah paham bahwa anak-anak yang masih Tingkat SD (sekolah dasar) terutama dari TK hingga tingkat kelas 4 sd, kecendrungan bermainnya lebih besar ketimbang belajar. apalagi jika bertemu teman sebayanya maka maunya bermain.
Nah, Permasalah Muncul ketika waktu dan guru pengajar terbatas, sedangkan anak didik mulai banyak dan bisa bertambah kapan saja karna tidak ada batas waktu menerima layaknya sekolah dengan sistem kurikulum. dengan keterbatasan tersebut maka membuat metode yang menurut saya cukup efisien.
Disini saya menjelaskan sedikit gambaran pembelajaran di rumah quran yang saya bimbing
Jadwal Mengajar
- 5 hari dalam sepekan (dari hari senin hingga jumat)
- hari jumat khusus belajar bareng semua santri terkadang aqidah, fiqh, adab, doa pendek dll untuk dihafal dan diringkas ( durasinya 1 jam hingga 1,5 jam), anak yang menyelesaikan tugas atau setor hafalan doa dll maka boleh pulang.
- dimulai bada ashar hingga selesai dan bada maghrib sampai selesai
Biaya Pendidikan : Minimal 50.000 rupiah/anak setiap akhir bulan dibayar
ada metode lain pembayaran biaya pendidikan yang diajarkan kakak kelas saya waktu di mahad namun belum saya terapkan. yaitu dengan memasukkan infak harian setiap kali datang mengaji ke kotak yang ditentukan sesuai kemampuan, seperti 5000, 10.000, 100.000 rupiah dan seterusnya.
Metode belajar yang saya terapkan adalah fleksibel yaitu
Tahap pertama
Anak yang datang harus menyelesaikan bacaan wajib mandiri setelah ditentukan sesuai tingkatan oleh ustadz pembimbing.
ketika santri iqra atau alquran mengalami kesulitan dalam membaca atau tidak tahu maka harus bertanya kepada ustadz. jika ustadznya sibuk membantu yang lain maka sabar atau sambil bertanya kepada santri lain
seperti, jika anak iqra ada yang tidak tahu atau kesulitan membaca maka bertanya kepada teman yang level iqranya lebih tinggi sedangkan anak yang sudah masuk alquran, jika ada kesulitan maka bertanya kepada teman yang sudah melewati batas tahsinnya untuk membantu temannya.
Tahapan kedua
- Santri yang telah menyelesaikan bacaan wajib iqra/alquran maka menyimak langsung ke ustadz/ustadzah pembimbing bacaan iqra atau tahsin sesuai batasan yg ditentukan dan berdasarkan kemampuan si anak.
- untuk Al-Qur’an tergantung kemampuan si anak, jika kesulitan maka dibuat selang seling. seperti hari ini untuk tahsin hafalan lalu setor hafalan yg telah di tahsinkan adapun yg sudah lancar Tahsin nya maka setiap pertemuan diharuskan menyelesaikan tahsin wajib dari awal juz lalu dilanjutkan tahsin hafalan dari juz 30. jika dirasa sudah pas maka di setor hafalannya.
- anak yang telah menyelesaikan tahapan satu dan dua maka dibolehkan pulang atau menunggu sambil datang jemputan.
metode ini saya terapkan tujuan nya untuk menimalisir bermain sesama santri dan memotivasi anak untuk fokus menyelesaikan tugas nya.
catatan
- setiap pencapaian anak dari kenaikan level iqra dan hafalan terus di catat untuk melihat perkembangannya
- santri yang lambat dalam memahami atau ada kendala lain maka dikomunikasikan kepada orangtua atau walinya untuk mencari solusi.
- update kegiatan santri di group khusus wali santri di whatsapp
Ditulis oleh Atri yuanda bin mahyudin elbariamany

